Pemerintah Indonesia sedang sangat gencar melancarkan program-program yang berhubungan dengan pengikatan kapasitas produksi komoditas pertanian dalam upaya mendukung salah satu Nawacita yakni terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat sasaran maka perbaikan metodologi dalam pengumpulan data pertanian harus dilakukan.
Pendataan Statistik Pertanian Tanaman Pangan dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) adalah instrumen yang merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki data statistik tanaman pangan dengan metode pengumpulan data yang lama/konvensional menjadi lebih modern, obyektif dan representatif dengan memanfaatkan sarana teknologi di dalamnya, sehingga data pertanian yang dikumpulkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu. Metode yang digunakan yakni dengan cara mengunjungi titik sampel segmen yang telah ditentukan, kemudian mengumpulkan foto tanaman padi pada berbagai fase tanam selama Januari-Desember 2018.
Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan kegiatan KSA 2018, BPS Kabupaten Toba Samosir mengirimkan petugas lapangan untuk mengikuti pelatihan “Pengumpulan Data Statitistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)” pada tanggal 15-18 Januari 2018, yang bertempat di Siantar Hotel, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Adapun untuk jumlah peserta yang dikirimkan terdiri dari 11 orang Petugas Pencacah dan 4 orang Petugas Pemeriksa yang nantinya akan bertugas di seluruh wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Adapun materi yang dibawakan oleh instruktur, seputar pengenalan KSA, instalasi aplikasi KSA serta teori cara penggunaan aplikasi tersebut. Untuk kelas BPS Kabupaten Toba Samosir, dilatih oleh Instruktur Daerah, Ibu Lenni Sigiro dari BPS Provinsi Sumatera Utara. Seluruh petugas sangat antusias mengikuti materi yang dibawakan. Bagaimana tidak, karena metode survei kali ini sangat berbeda dari survei-survei BPS lainnya yang biasanya menggunakan pensil dan kertas, sekarang menggunakan aplikasi android yang sudah diinstal di HP masing-masing petugas. Sehingga, ke lapangan hanya perlu membawa HP untuk bisa melakukan survei ke area tugas masing-masing.
Tidak hanya pembelajaran secara teori, pada hari ke-dua, seluruh petugas diajak untuk try out/praktek langsung dilapangan. Adapun lokasi persawahan yang disurvei berada di daerah Silulu, Gunung Malela, Kabupaten Simalungun. Setelah berangkat ke lokasi segmen, masing-masing petugas bersama-sama mencari titik sub-segmen kemudian melakukan pengambilan photo setelah memasukkan kondisi nilai amatan lahan sawah saat dikunjungi.
Setelah try out selesai dilaksanakan, seluruh petugas kembali ke hotel tempat pelatihan, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan masalah dan kendala yang ditemui saat praktek dilapangan. Setelah seluruh materi selesai, acara pelatihan ditutup oleh Kabid Distribusi BPS Provinsi Sumatera Utara, oleh Bapak Bismark Saor Pardamean, M.Eng, yang secara khusus datang dari Medan untuk memantau langsung pelaksanaan pelatihan KSA ini. Dalam acara penutupan tersebut, Pak Bismark berpesan, agar seluruh petugas bisa dengan serius melaksanakan kegiatan ini, karena hasil dari survei ini kelak, akan sangat penting kegunaannya, apalagi menyangkut data luas lahan yang berkaitan langsung dengan data pangan nasional.